Selasa, 22/Okt/2024 08:52 WIB

Andifa Madani, Perally Termuda 9 Tahun Asal Batulicin Kalimantan Selatan

Andifa Madani



OTOSTAR.ID - Indradjit Sardjono, salah seorang penggiat motorsport kawakan, mantan pengurus teras PP IMI yang lama menjadi Stewards APRC, mengirim pesan ke smartphone berisi pertanyaan.

"Saya perhatikan datang ke Sprint Rally Yogyakarta. Anak 9 tahun ikut pameran atau Rally-nya? Kalau ikut reli-nya, apa peraturan IMI boleh anak 9 tahun ikut?," itu pertanyaannya.

Kemudian sang penggiat motorsport menambahkan, Kalle Rovanpera (juara dunia WRC termuda, kini perally Toyota Gazoo Racing Indonesia) belajar nyopir dari umur 7 tahun naik Toyota Starlet tapi di private estate.

Terkait itu, Poedio Oetojo selaku Pimpinan Perlombaan Delta Garage Kejurnas Sprint Rally 2024 putaran 2 memberikan penjelasan.

“Memang di peraturan tidak ada ketentuan soal umur menjadi perally, khususnya Sprint Rally yang boleh langsungkan di tempat tertutup. Tidak melewati jalan raya seperti di reli panjang,” ungkap Poedio Oetojo.

Selain itu, lanjut Poedio Oetojo, kita 'periksa' dulu yang bersangkutan ternyata bukan 9 tahun melainkan pada Juni bulan depan sudah 10 tahun.

"Lalu, setelah ngobrol dengan manajernya, Andifa ini sudah melakukan pelatihan khusus di Sentul OtoPark oleh expertis sebelum ke Sprint Rally Jogja. Secara postur bongsor. Dan satu hal lagi, orang tuanya telah menyampaikan surat penjaminan bermaterei kepada penyelenggara," terang Poedio Oetojo.

Sebagai Pimpinan Perlombaan, menyangkut keselamatan, Poedio Oetojo juga mempunyai pertimbangan subyektif. Salah satunya meliputi postur dan fisik. Kebetulan, Andifa Madani ini secara postur bongsor.

Cerita perally atau navigor berusia belia ini bukan pertama terjadi Sean Gelael memulai reli juga umur 9 tahun. Bedanya, saat itu Sean sebagai navigator menyanyikan ayah Ricardo Gelael di reli Bali.

Kemudian, Poedio pernah melarang Adwitya Amandio sebagai perally di Kalimantan Timur, 2007, karena belum cukup umur dengan postur kecil.

Juga terhadap Ayu calon perally wanita beberapa waktu lalu karena posturnya kecil.

ANDIFA SEKOLAH DI AL AZHAR JAKARTA

Meski asal Batulicin Kalimantan Selatan, Andifa Madani kini bersekolah di SD Al-Azhar Pusat Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Difa turun di kelas F1 Non Seeded menggunakan Mitsubishi Mirage, didampingi navigator Yudi Herwanto.

Jadi Yudi ini menjadi navigator doa pribadi yakni Andifa Madani dan H Dirman Arsyad tak lain ayahanda Difa.

"Jadi pacenotenya sama. Bedanya saya harus membacakan dengan cepat saat bersama Pak Haji Dirman yang turun di kelas H1 menggunakan Hyundai i20 N Rally2. Tapi harus sangat pelan saat mendampingi Difa, plus memberi aba-aba : belok kiri, lurus atau belok kanan," terang Yudi.

Menurut Yudi, cara mengemudi Difa cukup bagus. Karena sebelum ke Sprint Rally Jogja, beberapa kali melakukan latihan di Sentul Otopark oleh Anandyo Dwiki seorang peslalom dan perally nasional.

Di akhir acara, keponakan konglomerat Haji Isam dari Batulicin ini mendapat trofi sebagai perally termuda berbakat dari penyelenggara Gazpoll Racing yang dikomandani om Tomi Hadi. (bang iwan)

 

 




BACA JUGA