- 16 Sep 2024
Otostar, Jakarta - Dengan bekal dari saweran mayoritas klub otomotif anggota IMI Kalimantan Selatan, 3 perwakilan mereka yakni Sipliansyah, Muriadi dan Effendi Blegur datang ke Jakarta menyambangi kantor IMI Pusat.
Tujuannya, mendapatkan informasi terkait IMI Kalsel utamanya terkait KTA (Kartu Tanda Anggota) karena hal itu tidak pernah disampaikan oleh pemangku kekuasaan di IMI Kalsel yang diketuai Edy Sudarmadi.
Tiga orang ini dianggap sebagai bagian pihak yang berseberangan dengan Sang Ketua, bahkan saat mereka masih menjadi pengurus IMI Kalsel karena termasuk yang setuju percepatan Musprov yang saat itu memang telah diputuskan di Rapat Paripurna.
Sebelumnya, mereka termasuk pengurus penting di IMI Kalsel. Sipli sebagai Sekum, Muriadi sebagai Biro Binpres dan Effendi blegur sebagai Biro Hubungan Antar Anggota.
Namun kemudian mereka diganti melalui mekanisme PAW (Pergantian Antar Waktu). Nama lain yang dipecat adalah H Jajam Zamhuri selaku Ketua Harian tak lain ayah kandung pembalap motor international HA Yudhistira.
Kini sudah diputuskan IMI Pusat bahwa Musprov IMI Kalsel untuk memilih Ketua IMI Kalsel periode 2022-2026 akan dilangsungkan 26 Februari 2022.
Bahkan pengambilan formulir pendaftaran bakal calon Ketua IMI Kalsel juga sudah ditutup. Sedangkan pengembalian formulir bagi calon, beserta persyaratannya diantaranya disertai surat dukungan 1/3 klub dari klub yang memiliki hak suara juga telah ditentukan terakhir 15 Februari 2022.
"Yang jadi pertanyaan, sampai sekarang IMI Pusat belum mengeluarkan hasil verifikasi klub pemilik suara. Jadi kami belum bisa mengembalikan formulir, karena tidak bisa menyertakan minimal 1/3 surat dukungan klub pemilik suara," ujar Sipliansyah, perwakilan klub yang datang ke sekretariat IMI Pusat di samping Senayan Trace Center (STC), Jakarta, Kamis (3/2/2022) siang.
"Kenapa kami ke Jakarta, karena Pak Edy Sudarmadi selaku Ketua IMI Kalsel menutup rapat informasi terkait IMI Kalsel, KTA (Kartu Tanda Anggota), dan lain-lain kepada kami perwakilan mayoritas klub yang dianggap berseberangan dengan beliau," lanjut Sipli yang berpengalaman di organisasi IMI.
Soal KTA ini, lanjut Sipli, banyak yang belum dicetak dan tidak pernah diberi tahu apa yang jadi masalah sehingga KTA tidak bisa dicetak.
"Ketika kami menanyakan terkait KTA kepada Pak Nasrul (Nasrullah, MI Pusat) melalui telepon, disebutkan KTA yang sebagian sudah dicetak telah dikirim ke IMI Kalsel melalui Kombes Widiatmoko selaku Ketua Harian, dan baru beberapa hari kemarin diserahkan ke kantor Pengprov IMI," terang Sipli.
Masalahnya, info tersebut tidak pernah sampai kepada klub-klub mayoritas yang berafiliasi ke Sipli cs.
Perlakuan diskriminatif terhadap Sipli cs tidak cuma di situ. Secara sepihak dan tanpa alasan jelas, Ketua IMI Kalsel ajukan ke IMI Pusat minta agar hanya 43 klub saja yang diverifikasi dari total 62 klub.
"Sementara surat IMI Pusat yang ditanda tangani Pak Riyanto (Waketum Organisasi IMI Pusat) sebanyak 51 klub, dan itu sudah kami anggap sah karena sudah melakukan pembayaran kewajiban sebagai anggota," beber Sipli.
Dia juga mengeluhkan Ketua IMI Kalsel yang tidak pernah merealisasi surat himbauan Waketum Organisasi IMI Pusat di poin 3 untuk melakukan konsolidasi dengan klub-klub yang berseberangan.
Poin 3 itu tertulis : Dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan kekeluargaan serta untuk menjaga kondusifitas dan soliditas kinerja IMI Kalsel, harap kiranya dapat mengambil langkah komunikasi dengan klub-klub yang mengajukan (usulan Musprov dipercepat).
"Kami berharap IMI Pusat, khususnya di bidang organisasi, tidak bersikap seperti mendukung salah satu calon. Karena itu akan merusak nama baik induk organisasi yang kita cintai ini, yang saat ini tengah berkibar dan dikenal secara luas berbagai kalangan berkat kiprah Ketum Bamsoet yang luar biasa," sambung Sipli.
M Riyanto (Waketum Organisasi IMI Pusat) yang dihubungi terpisah mengatakan untuk urusan verifikasi klub anggota IMI Provinsi oleh IMI Pusat dilakukan secara normatif.
"Ya, tidak hanya IMI Kalsel, juga seluruh IMI Provinsi di Indonesia, yang kami lakukan normatif saja. Yang telah memenuhi syarat sebuah klub, kewajiban membayar iuran setahun terakhir dan seterusnya. Itu saja, sesuai aturan IMI," terang Riyanto.
Namum untuk urusan verifikasi klub IMI Provinsi sepenuhnya telah didelegasikan kepada Nasrullah selaku Direktur Organisasi IMI Pusat.
"Saya baru sampai dari Palembang, hadir di Musprov IMI Sumsel. Soal verifikasi klub anggota IMI Kalsel untuk Musprov, insyaallah akan selesai dalam seminggu ke depan," kata Nasrullah.
Jika begitu, mari kita percayakan dan tunggu saja dari IMI Pusat. (iwed)